14.11.08

Aku Tulang Rusuk Suamiku

Pagi ini ak berantem kecil dengan suamiku karena masalah kecil seh soal cucian tepatnya (maklumlah ga ada pembantu). Dan suamiku pergi kekantor dengan membanting pintu pager dengan kerasnya (jengkel banget kali). Terus malem ini ak buka email dan ada email dari suamiku. Permintaan maaf. Dan ada cerita ini diantara kata2 maafnya.
ini ceritanya :

TULANG RUSUK

Fiona : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa?
Albert : Kamu dong!!!
Fiona : Menurut kamu, aku ini siapa? Albert : (Berpikir sejenak lalu menatap Fiona dengan pasti). Kamu tulang rusukku!!! Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.
Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai sering bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran Fiona lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi sama aku!". Albert sangat membenci ketidak dewasaan Fiona dan secara spontan balik berteriak "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!!!" Tiba-tiba Fiona menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Albert menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Fiona kembali ke rumah dan mengambil barang - barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing".
Lima tahun berlalu. Albert tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Fiona. Fiona pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai. Albert agak kecewa bahwa Fiona tidak menunggunya kembali. Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Fiona.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di sebuah airport, di tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
Albert : Apa kabar?
Fiona : Baik... Apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
Albert : Belum. Fiona : Aku terbang Surabaya dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu'kan nomor telepon aku, tidak ada yang berubah. (Fiona tersenyum manis, lalu berlalu.) Good bye.......

Satu minggu kemudian ternyata Albert mendapat kabar bahwa Fiona meninggal karena kecelakaan. Malam itu, sekali lagi, Albert mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di hatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Fiona, Tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah fatal. Seringkali penyesalan itu datang belakangan akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat. Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kamu cintai dengan segenap hatimu, sebelum kamu mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu, apakah kata-kata yang kamu ucapkan akan menyakiti orang yang kamu cintai?? Jika ya, sebaiknya jangan kamu ucapkan. Karena akan semakin besar resiko kamu kehilangan orang yang kamu cintai. Jadi berpikirlah dahulu apakah kata-kata yang akan kau ucapkan sebanding dengan akibat yang akan kau terima.

Dan dibawah cerita ini ada kata2 cinta dari suamiku, ini dia.
Maafkan aku ya sayang... selama ini marah marah terus..
Kamu adalah Tulang Rusukku..
Love You...
Emmuach...

14 komentar:

Anonim mengatakan...

tulang rusukku dmn ya ???

NdaH mengatakan...

trus trus kamu ma suamimu gimana? dah baikan ?

Anonim mengatakan...

aduuhhhhhhhhh..

*megangin perut*

mana tulang rusukku?

Anonim mengatakan...

hua..hua..
menyentuh banged...

Anonim mengatakan...

manisnya...

apurie mengatakan...

wah tulng rusukku sapa ya?

wah brarti ga jadi nyari ayah baru buat naila dunk...
hehehe...
*copot sendal trus kabooorr..*

p.h.i.e mengatakan...

Huaaaa terharuuuuu moco postingane
Ngakak moco komen2 edyan seko cah lanang2! Hwakakaka

Eh itu, boodee.. iya kamu, tulang rusuknya bukan di perut! Di pekanbaru! *pentung*

BrenciA KerenS mengatakan...

huaa aku telatt..
lha biasane ga' tau update seh..

tulang rusuke sopo to seng ilang..
wooiii...iki aku masak sop tulang rusuk ..sopo seng gelem??

Anonim mengatakan...

*mencep...ga bisa berkata-kata*

babeh mengatakan...

wedew, wo ow, hesss, kereeeen...., romantis ntu namanya....., boleh dicopypate nihhhhhh

pramudita mengatakan...

sosuitsuit.....
akutelahmenemukan tulangrusukku....

Anggrahenny mengatakan...

*masmoe; tulang rusuk apa dulu yg kamu cari? kambing apa sapi? ha..ha..

*mbah ndah ;baikan langsung dong mbak ga betah marahan lama2 ntar jatah belanja berkurang lagi.

*abang;tuh tulang rusuknya dibawah kali,makanya jangan suka dititipin tulang rusuknya.(loh)

*cipit;menyentuh apanya cipit neh pit?

*bune:manis yah bun? padahl pesennya ga pake gula lhoh.

*mas aprie;nyari ayahnya nunggu nanti deh kalo pas berantem lagi aja mas aprie stanbay aja yah

*mbak phie; pencarian tulang rusuk sibotak,selama belum ditemukan masih milik umum loh*kaboor*

*mbak cita;hemmmh kamu lagi kamu lagi

*mbak etha;kenapa cuma mencep aja mbak? oo ya lagidilakban yah mulutnya

*babeh; maksih beh,silahkan dico pas

*pram; sapa neh tulang rusuk kamu kenalin dong

Amalia Hazen mengatakan...

duh bijaknya suamimu, muda2an setiap abis berantem selalu endingnya begini... dijamin langgeng put.
Jaga ini semua dengan kesadaran ya...
aku ikutan seneng loh..

Vina Revi mengatakan...

hmm, iya sih.
Kalo enggak ada pembantu, bawaannya memang jadi gampang sebel karena baik suami maupun istri udah sama-sama capek.
Tapi selama komunikasi bisa dijaga dengan baik, insya Allah nggak akan ada pertengkaran lagi yang dipicu oleh hal-hal sepele, Put.

Yang penting, saling berempati aja.
Jangan sampe suami merasa bahwa dia nggak berhak turut campur dalam urusan rumah tangga hanya karena dia udah lelah bekerja.
Atau istri yang terlalu menuntut suami untuk berbagi tugas rumah tangga tapi enggak pernah menghargai outputnya (misalnya suami nyuci piring nggak bersih, diomelin. bantuin nyapu nggak oke, diomelin. etc)

hehe, tapi di atas itu semua, yang namanya pernikahan itu memang enggak seindah yang kita bayangkan jaman masih pacaran dulu. Inilah realita. Bukan khayalan cinderella. Jadi? Banyak-banyak berempati lah, jawabannya.

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir